Welcome

Educate your self... Explore more...


A bit about me

Wisata Sekolah.com is a school trip organizer and offers school trips, tours, educational visits and school group travel. As a Leading School Travel Company in Indonesia, since 2012 We provide accurate and friendly advice and we are here to help you with all your travel needs. Our knowledgeable, experienced & friendly members of staff will assist you at every stage of the booking process providing advice on the different types of accommodation and the best places to visit during your stay.

Planning unforgetable School Trip or any educatinal trip can be complicated and very stressfull. That's why we handle all aspects of the tour planning process. From transportations, meals, hotels and travel arrangements, we handle it all - because we know you've got a lot work to do...

PROFILE

Wisata Sekolah



Partners

Wisata Sekolah

Personal info

Keep in touch

We are always happy to help, so if you’d like some advice about suitable destinations or trips for your group, please feel free to call us; we will happily plan from scratch with you! If, on the other hand, you already have some ideas in mind, we can work with you to create a trip that fulfils your expectations.

Customer service is our top priority.

Please Contact Us
Phone number:
+(62) 819 1083 1792
E-mail:
wisatasekolah@gmail.com
Website:
www.wisatasekolah.com
Powered by Blogger.

Wednesday, November 5, 2014

KAMPUNG WAYANG KEPUH SARI

Wayang Kulit, Warisan Budaya Bangsa






Belajar membuat wayang oleh turis asing
Ki Manteb Sudharsono, dalang wayang kulit terkenal itu, ternyata mempelajari dunia perwayangan dari sebuah desa di ujung selatan Wonogiri, Jawa Tengah. Desa itu mungkin kurang dikenal masyarakat luas. Tapi tidak dengan dunia perwayangan kulit Indonesia. 


Namanya Desa Kepuhsari. Desa tersebut berada di atas perbukitan kars Kecamatan Manyaran, berjarak 41 kilometer dari pusat Kabupaten Wonogiri. 


Dilingkupi tatar perbukitan cadas, Kepuhsari dihiasi tumbuhan-tumbuhan khas macam pohon sawo dan pohon jati. Tak hanya itu, sawah juga menghampar berundak-undak. Sayangnya, saat kemarau tiba, hamparan sawah yang menghijau berubah wujud. Kuning kecoklatan, kering. Bukan bulir padi yang tampak melainkan tanah yang tak tertanam. 


Beruntung, Desa Kepuhsari dihuni manusia-manusia kreatif yang tak hanya berkutat di sawah atau ladang. Mereka seakan punya dunia lain yang membuat hidupnya penuh warna. Dunia penuh kebijaksanaan, dunia wayang. 


Wayang kulit seolah mendarah daging di tubuh warga Desa Kepuhsari. Wayang bukan cuma dipentaskan, wayang menjadi identitas yang tak bisa lepas dari jalan cerita hidup warga Kepuhsari. 


Bagi mereka, wayang juga bukan cuma pelajaran hidup. Wayang dikomodifikasi agar bisa diandalkan untuk menyambung hidup sehari-sehari selain bercocok tanam yang selama ini menjadi tumpuan. Maka tak bisa dipungkiri lagi, wayang bagi Desa Kepuhsari adalah sumber penghidupan. 


"Filosofi wayang sungguh hidup dalam keseharian warganya. Tak cuma itu, Desa Kepuhsari juga kaya perajin wayang kulit dengan kualitas sangat baik atau renyep," celoteh Rieke Caroline, Juara II Putri Pariwisata Indonesia 2009 dan Runner-up 1 Miss Tourism International 2010, yang pernah dan sedang menjalani sebuah program di Desa Kepuhsari.



Ingin lebih banyak info mengenai paket hematnya??  hubungi 081910831792


Program itu terkait pengembangan desa wisata yang mengutamakan dunia perwayangan Desa Kepuhsari. Dari catatan tim Nakula Sadewa (NaSa), kelompok yang diikuti Rieke, keberadaan kerajinan wayang di Kepuhsari telah berlangsung sejak 50 tahun lalu. Terakhir, catatan tim NaSa menyebutkan, ada sekitar 135 kepala keluarga di Desa Kepuhsari yang menekuni kerajinan pembuatan wayang. 


Hasil kerajinan wayang dari Desa Kepuhsari sudah diakui kualitasnya, mulai dari pemilihan kulit, tatahan, serta pewarnaan wayang. Hasil kreavitas warga Kepuhsari pun sudah dikenal sampai ke luar daerah seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, Surabaya bahkan luar negeri. Para pembelinya juga tersebar di berbagai kota. Maka tak heran, jika dalang-dalang wayang kulit terkenal Indonesia mempercayakan wayang Kepuhsari dalam setiap pementasan. 


"Keterampilan tatah sungging pun diajarkan turun-temurun dari generasi ke generasi," ungkap Rieke. 
Proses kreatif melestarikan wayang kulit juga tidak terlepas dari peran beberapa sanggar wayang yang ada di Kepuhsari, sebut saja Sanggar Nimas, Sanggar Sukma, dan Sanggar Wayang Wagimin. 


Selain melestarikan, ketiga sanggar wayang itu mempunyai fungsi penting sebagai tempat untuk mementaskan wayang kulit baik di dalam mau pun luar desa. Lebih penting lagi, sanggar-sanggar wayang menjadi tempat bagi penduduk desa untuk belajar mendalang, menjadi niyaga (penabuh gamelan), dan sinden (penyanyi yang mengiringi pementasan wayang dan posisi lain yang terkait). 


Tak ayal, Kepuhsari menjadi sebuah desa yang cukup penting untuk menjaga, melestasikan, dan mengenalkan dunia perwayangan di Jawa Tengah maupun Indonesia. Kepuhsari bisa dibilang 'Desa Wayang' karena proses kreatif perwayangan di Kepuhsari dimulai dari hulu hingga hilir, dari tatah sungging (pembuatan) sampai pada pementasannya.


Pusat Informasi Wisata Edukasi Sekolah





Wayang Kulit, Warisan Budaya Bangsa

No comments:

Post a Comment

Thanks

author
Hi There...!!!
Keep track of Jelajahpulau.com on all your favorite social networks.